Minggu, 28 Agustus 2011

Teologi Anjing vs Teologi Kucing

Halo smua... sekarang mumpung saya lagi kerasukan shakespeare jadi saya nulis blog aja deh... =p
Waktu ibadah hari minggu lalu saya ibadah di gereja di kota tempat tinggal saya sewaktu kecil dan kebetulan yang memimpin ibadah adalah Pendeta dari Jogjakarta.

Sewaktu membawakan kotbah, seru sekali mendengarnya dan mudah dicerna karena beliau membawakan dengan bahasa yang mudah dimengerti dan dicampur dengan jokes yang nendang hahaha... =D

Nah di awal-awal kotbah dia memberikan ilustrasi mengenai teologi anjing dan teologi kucing. Nanti jemaat dapat bertanya kepada diri sendiri sebenarnya dirinya penganut teologi anjing ato teologi kucing.

Teologi anjing sama teologi kucing apa sih maksudnya?
Anda tau anjing kan? Misalkan anda punya anjing dan kalo anda baru balik dari kantor ato sekolah, apa yang anjing anda lakukan? Dia menggonggong dan mengibas-ngibaskan ekornya lalu menyambut kita entah dia melompat ke kita ato menjilati kita ato memeluk kaki kita.
Setelah anda masuk rumah dan anda melepas lelah di kursi ruang tamu anda, dimanakah anjing anda berada? Dia akan berada di dekat kaki anda.
Intinya disini adalah anjing akan setia kepada anda layaknya hamba kepada tuannya. Hamba akan menyambut tuannya yang pulang, akan selalu siap sedia di dekat tuannya.

Nah sekarang kucing. Misalkan anda punya kucing dan kalo anda baru balik dari kantor ato sekolah, apa yang kucing anda lakukan? Biasanya kucing suka tidur kan? Palingan dia hanya melek bentar ngliat anda trus merem lagi. Kalo dia bisa ngomong kucing akan bilang "wah babu'ku pulang". Beda kasus kalo anda bawa makanan (sogokan), maka kucing akan mendekati anda =p
Setelah anda masuk rumah dan anda melepas lelah di kursi ruang tamu anda, dimanakah kucing anda akan berada? Bisa saja dia ada di samping anda ato di atas kursi. Kalo dia bisa ngomong lagi, dia akan bilang "hush hush syuh syuh ngapain kamu disini, ini tempatku, sesek hoi!"
Intinya disini adalah kucing belum tentu setia dan kebanyakan ngga setia kepada kita. Jadi kita harus selalu membawakan makanan ato something yang lain agar kucing mau selalu deket sama kita. Dan tau sendiri kan kalo kucing itu suka kelayapan =)

Balik lagi ke kita masing-masing, apakah anda penganut teologi anjing ato teologi kucing? Apakah anda menganggap Tuhan sebagai hamba anda ato anda sebagai hambanya Tuhan?
Kalo anda menganggap anda sebagai hambanya Tuhan, harusnya kita mau siap sedia melakukan apa aja dan rela berkorban untuk Tuhan sang tuan kita bukan? Tapi kok banyakan kasus gini : misal kita sakit, doa kita apa? "Tuhan tolong sembuhkan saya segera, Dalam nama Tuhan Yesus penyakit saya langsung sembuh", dll. Kenapa ngga doa kita "Tuhan jika penyakit ini memang kehendakMu agar untuk memuliakan namaMu, aku akan menanggungnya... berikan saya kekuatan agar mampu menanggungnya". Ngga ada yang doanya kayak gitu kan?
Contoh lagi : pas kita pergi keluar rumah ato keluar kota, kita doa "Tuhan tolong jaga rumah saya ya biar ngga terjadi apa-apa". Anda kira Tuhan itu satpam apa? Kalo doanya "Tuhan tolong kirim MalaikatMu untuk menjaga rumahku" itu masih mendingan.  =p

Semoga tulisan saya bisa memberi pencerahan dikit... Happy Sunday everyone... =D

Kamis, 25 Agustus 2011

Dada Atas vs Dada Bawahan Dikit

Ada yang uda tau maksud dari judul di atas? =)
Tadi saat perjalanan pulang saya tiba-tiba terinspirasi judul tersebut. Lalu dengan membulatkan tekad dan perut, saya mencoba nulis walopun akhir-akhir ini jadi males nulis (maklum bukan talent nulis ngga kayak seseorang yang saya kenal --> Virgi)
 
Manusia jaman sekarang suka membedakan dada atas dan dada bawahan dikit. Wanita dengan dada atas lebih identik dengan menarik, menggoda, sangat sex upil(sex appeal bacanya kalo ngga bisa bahasa Finlandia =p).


















Menggoda kan? Nah, kalo pria gimana?
Pria juga punya kok tapi di dada bawahan dikit.















Apakah anda wanita bisa bilang mereka (pria) menarik, menggoda dan sangat sex upil tadi? Itulah nasib pria dewasa yang punya dada bawahan dikit yang besar... =p

Tapi kalo pria tersebut masih kecil dan belum dewasa alias masih balita, kalo dada bawahan dikitnya besar maka wanita bilangnya ihh imut, lucuuuu, nggemesiinnnn

Yah, emang bener juga ada orang yang bilang roda itu berputar, dulu waktu kecil kita dibilang lucu imut menarik nggemesin tapi kalo uda gede jika dada bawahan dikit kita gede kita dibilang ngga menarik, ditolak sana sini... 

Karena itu banyak pria yang sekarang yang olahraga untuk mengempeskan dada bawahan dikit tersebut karena malu takut ngga dapet pasangan, ato ada juga yang pengen dipuji wanita, dan banyak lagi alesannya. Tapi ada juga pria yang pede dengan dada bawahan dikitnya yang besar seperti Jack Black.

Menurut saya pribadi sih yang penting karakter dan pribadi kita. Biarin dada bawahan dikit kita besar tapi usahakan hidup sehat, tetap berolahraga dan nikmatin hidup. Jodoh di tangan Tuhan. Yang penting kita persiapkan diri dan karakter kita agar diri kita siap jika Tuhan besok-besok memberikan pasangan kepada kita.




Kamis, 18 Agustus 2011

Opinion does not Matter

Tidak peduli apa yang orang lain pikirkan tentang Anda.
Yang penting adalah apa yang Anda pikirkan tentang Anda.

Kita membuang begitu banyak energi mengkhawatirkan pendapat orang lain, ingin disukai, butuh untuk disenangkan.
Tapi
kepemimpinan dan penguasaan diri sendiri jauh lebih baik daripada Anda diterima oleh orang lain atau tidak, karena jiwa kepemimpinan membuat Anda akan diterima oleh orang lain.

Hargai dirimu sendiri, asalkan Anda hidup dengan nilai yang Anda tetapkan untuk mengejar impian Anda. Jadi untuk apa Anda khawatir dengan yang orang lain pikirkan atau mengatakan tentang Anda?

Sukses bukanlah ajang mencari popularitas.
Dan pada akhirnya, apa yang paling penting adalah apakah Anda menjadi diri Anda sendiri.

Selasa, 16 Agustus 2011

10 Guidelines from GOD

Effective immediately, please be aware that there are changes YOU need to make in YOUR life. These changes need to be completed in order that I may fulfill My promises to you to grant you peace, joy and happiness in this life. I apologize for any inconvenience, but after all that I am doing, this seems very little to ask of you. Please,follow these 10 guidelines.

1. QUIT WORRYING:
Life has dealt you a blow and all you do is sit
and worry. Have you forgotten that I am here

to take all your burdens and carry them for you?

Or ! ! do yo U just enjoy fretting over every little

thing that comes your way?

2. PUT IT ON THE LIST:

Something needs done or taken care of. Put it
on the list. No, not YOUR list. Put it on MY

to-do-list. Let ME be the one to take care

of the problem. I can't help you until you turn

it over to Me. And although My to-do-list

is long, I am after all... God. I can take care

of anything you put into My hands. In fact,

if the truth were ever really known, I take

care of a lot of things for you that you never

even realize.

3. TRUST ME:

Once you've given your burdens to Me,
quit trying to take them back. Trust in

Me. Have the faith that I will take care of

all! ! your needs, your problems and your trials.

Problems with the kids? Put them on My list.

Problem with finances? Put it on My list.

Problems with your emotional roller coaster?

For My sake, put it on My list. I want to

help you. All you have to do is ask.

4. LEAVE IT ALONE:

Don't wake up one morning and say,
"Well, I'm feeling much stronger now, I think

I can handle it from here." Why do you think

you are feeling stronger now? It's simple.

You gave Me your burdens and I'm taking

care of them. I also renew your strength

and cover you in my peace. Don't you

know that if I give you these problems back,

you will be right back where you started?

Leave them with Me and forget about

them. Just let Me do my job.

5. TALK TO ME:

I want you to forget a lot of things.
Forget what was making you crazy.

Forget the worry and the fretting because

you know I'm in control. But there's one

thing I pray you never forget. Please, don't

forget to talk to Me - OFTEN! I love YOU!

I want to hear your voice. I want you to

include Me in on the things going on in your life.

I want to hear you talk about your friends

and family. Prayer is simply you having

a conversation with Me. I want to be your

dearest friend.

6. HAVE FAITH:

I see a lot of things from up here that you
can't see from where you are. Have faith in

Me that I know what I'm doing. Trust Me;

you wouldn't want the view from My eyes.

I will continue to care for you, watch over you,

and meet! ! your needs. You only have to trust Me.

Although I have a much bigger task than you,

it seems as if you have so much trouble just

doing your simple part. How hard can trust be?

7. SHARE:

You were taught to share when you were
only two years old. When did you forget?

That rule still applies. Share with those who are

less fortunate than you. Share your joy with

those who need encouragement. Share your

laughter with those who haven't heard any in

such a long time. Share your tears with those

who have forgotten how to cry. Share your faith

with those who have none.

8. BE PATIENT:

I managed to fix it so in just one lifetime
you could have so many diverse experi ences.

You grow from a child to an adult, have children,

change jobs many times, learn many trades,

travel to so many places, meet thousands

of people, and experience so much. How can

you be so impatient then when it takes Me

a little longer than you expect to handle

something on My to-do-list? Trust in My

timing, for My timing is perfect. Just

because I created the entire universe in

only six days, everyone thinks I should

always rush, rush, rush.

9. BE KIND:

Be kind to others, for I love them just
as much as I love you. They may not dress

like you, or talk like you, or live the same way

you do, but I still love you all. Please try

to get along, for My sake. I created each

of you different in some way. It would be

too boring if you were all identical.

Please, know I! ! love each of your differences.

10. LOVE YOURSELF:
As much as I love you, how can you not
love yourself? You were created by me for
one reason only -- to be loved, and to love
in return. I am a God of Love. Love Me.
Love your neighbors. But also love yourself.
It makes My heart ache when I see you
so angry with yourself when things go
wrong. You are very precious to me.
Don't ever forget that.

Minggu, 14 Agustus 2011

The Greatest Things in Life

Earl Nightingale (March 12, 1921 – March 25, 1989)

Earl Nightingale
was an American motivational speaker and author wrote down some definitions called, "The Greatest Things."
During our careers, we've reviewed them often to help us remember just what's important and what isn't.

Here they are - The Greatest Things:

The best day,
today.

The greatest puzzle,
life.

The best policy,
honesty.

The greatest thought,
God.

The greatest mystery,
death.

The best work,
field what you like.

The greatest mistake,
giving up.

The most ridiculous asset,
pride.

The greatest need,
common sense.

The most dangerous person,
a liar.

The best advice,
use good manners.

The wisest short-cut,
develop mentors.

The greatest fault,
to be aware of none.

The greatest truth,
we reap what we sow.

The most expensive indulgence,
self-pity.

The greatest deceiver,
one who deceives self.

The best habit,
making good on all commitments.

The best teacher,
one who brings out the best in you.

The saddest feeling,
feeling envious of another's success.

The greatest thing in the world,
love - love of family, home, friends, associates, company and country.


And here are some definitions taken from the backs of business cards and meeting notes we've accumulated along the way.

The greatest handicap,
egoism.

The greatest victory,
victory over self.

The greatest job,
being needed and appreciated.

The greatest gamble,
substituting hope for facts.

The strongest competitive edge,
a high level of energy.

The most effective habit,
time management.

The greatest guarantee of success,
honest intelligent effort.

The best action,
keeping the mind clear and judgment good.

The greatest selling strategy,
speaking as one who has authority.

The greatest waste,
the vast reservoir of talents and abilities most of us possess but never quite get around to using.

Apakah Anda Termasuk Teman Sejati ???

Teman sejati? Apakah teman sejati itu?
Saya yakin anda pasti mempunyai teman. Tapi dari sedikit ato banyaknya teman anda, apakah anda tau mana yang benar-benar teman sejati anda dan mana yang bukan?

Sahabat saya pernah berkata bahwa teman itu sejatinya adalah dua orang yang "saling memanfaatkan". Setelah saya pikir-pikir bener juga ya, ada kalanya saya membutuhkan dia dan ada kalanya dia juga membutuhkan saya. Jadi kita ngga boleh egois dengan selalu minta bantuan dari dia tapi kalo dia meminta bantuan kita ngga mau membantu dia dengan alesan bermacem-macem. Menurut saya kalo ada teman saya yang kayak gitu, saya pribadi lebih memilih keep contact seadanya aja, karena teman seperti itu yang akan selalu merepotkan anda dan di saat anda butuh belum tentu dia available buat anda (tapi kalo anda termasuk orang yang suka membantu tanpa pamrih ya monggo silahkan berteman dengan teman yang seperti itu).

Sayangnya, sekarang banyak juga lho orang yang seperti itu, paling parah sih kalo orang tersebut suka meminta bantuan kita tapi ngga pernah mengucapkan terima kasih ato ngga tau diri, intinya minta mulu tapi ngga pernah ngasih sama sekali.

Beda case'nya kalo kita lagi ndeketin orang demi bisnis kita, misal deketin calon klien kita dan beda case'nya lagi kalo ndeketin aparat ato orang pemerintahan. Denger-denger dari orang yang uda bekerja, pengusaha yang deket sama aparat ato pemerintahan biasanya memberikan uang ato komisi ato buah tangan ato apa lah istilahnya macem-macem biar usahanya lancar.
Dan yang paling parah sih bea cukai katanya, kalo lagi inspeksi ke pabrik ato perusahaan-perusahaan biasanya minta "oleh-oleh" yaitu produk dari perusahaan yang didatengi tersebut.

Well, itu sih kata dari orang-orang yang uda bekerja ya, saya ngga tau bener apa ngga. Mungkin anda bisa tanya ke teman ato sodara anda yang bekerja di pabrik ato perusahaan.

Nah, balik lagi ke urusan pertemanan... sekarang anda uda mulai bisa terbayang kan teman-teman anda mana yang termasuk teman sejati dan mana yang bukan. Selanjutnya terserah anda! :-)

Sabtu, 13 Agustus 2011

a Thing that Mother Can't Do

Menurut gue budaya Asia itu lucu ... Lucu dalam arti, di satu sisi sangat patriakal, tapi di sisi laen sangat menekankan yang namanya posisi ibu. Sampe keluar istilah pepatah, "Surga di bawah telapak kaki ibu." -> FYI sejak gue hamil gue udeh check telapak kaki gue kok ... en bener ngga ada surga di sono, yang ada daki hahaha. Di Indonesia kita ada hari ibu, tapi ngga ada hari ayah. En kayaknya tanpa sadar anak-anak dari kecil dididik untuk lebih sayang Ibu daripada Ayah. Masih inget lagu ketika kita masih kecil, "Satu-satu aku sayaaangg ..." Hayo sayang siapaa? Sayang Papa, ayah? Bukaaan. Satu-satu aku sayang IBU! Baru deh selanjutnya dua-dua juga sayang ayah. Nomor 1 siapa? Ibuu ... 

Seolah-olah dalam hal mengurus anak, ayah itu posisinya nomor 2 setelah ibu. Ibu nomor 1. Ibu yang hamil, yang 9 bulan dengan susah payah mengandung (menurut gue sekarang itu statement rada lebay sih ... Kenapa? Well mengandung itu bukan sesuatu yang susah payah lagi! It's a JOY not a burden! En lagi practically 5 bulan pertama perutnya belon nonggol tuh hehehe. Mungkin baru berasa berat itu pas trisemester ketiga sih. So begitu deh hehehe. Intinya gue ngga merasa mengandung dengan susah payah ahhaha) . Lalu ibu yang melahirkan dengan susah payah (nah yang ini gue percaya deh hehehe), trus nanti menyususi, mengasuh, merawat. So MOTHER IS EVERYTHING ...  is that true??? 

NOPE. 

Beberapa bulan yang lalu, God made me realise one thing. There's a thing that a mother can not do!!  Apakah ituu?? 

Seorang ibu, TIDAK AKAN PERNAH BISA membuat seorang anak laki-laki menjadi seorang pria. Only his dad can do that. 
a mother can't make a boy a man, only his dad can do that ... 

Gue baru sadar itu ketika gue baca buku Wild At Heart. Masculinity is bestowed by masculinity. Seorang anak laki-laki hanya bisa tumbuh menjadi seorang pria sejati, co yang bener-bener cowok, kalau ada another big MAN yang masuk dan mengintervensi hidupnya. Kalo ngga, selamanya dia bakal jadi mommy boy. Biasanya kan di suku-suku kuno, pasti selalu ada ritual di mana anak laki-laki dinyatakan sudah menjadi pria, en ritual itu pasti membutuhkan kehadiran pria-pria dewasa lainnya, en pada saat itu the best thing that his mother can do is LET HIM GO

En ketika tiba-tiba gue sadar akan hal laen. Seorang ibu bahkan TIDAK BISA membuat anak perempuannya menjadi WANITA sejati. Again, only HER DAD can do that ... 

: O 

Kok bisa?!?! Anak perempuan kan semestinya belajar menjadi wanita dari ibunya! Belajar masak, belajar dandan, belajar belanja. Oh iya, gue belajar itu semua dari nyokap gue ... tapiii ... ada 1 hal yang nyokap gue ngga bisa kasih ke gue. 

Anak-anak perempuan yang tumbuh besar tanpa ayahnya, tanpa kehadiran papanya, atau papanya ada tapi ngga pernah ngajak ngomong dia, ngga pernah spend time with her, akan tumbuh jadi perempuan-perempuan yang punya rasa insecure yang tinggi. En mereka akan cari itu dari pria-pria laen. I'm one of them ... 

Well itu ngga berarti trus gue tidur or flirt or nge-date sama sembarang cowok ... Bukan.  I just don't know how to make a HEALTHY relationship with man. Gue jadi either sangat dependant, sangat posesif, sangat takut kehilangan atau sangat dingin. Gue ngga bisa berteman dengan normal dengan laki-laki laen. Keadaan berubah, ketika bokap gue mulai masuk dalam hidup gue. Mulai ambil posisi sebagai bokap. Gue ngga lagi dengan gampangnya jatuh cinta sama sembarang cowok, ngga lagi merasa diri gue ngga berharga, ngga lagi mengumbar hati gue. Coz by the time my father step into my life, he send me a message, you're precious. And by his presence I KNOW that I AM precious. So I stop 'jual murah' diri gue. Emank bokap gue seperti tipikal bokap2 asia laennya kagak pernah bilang, "Oh you're so precious etc etc". but ketika bokap gue dengerin gue ngomong or spend time with me as a family, sadar atau ngga sadar, he send that message, you're precious. So gue bener-bener stop anggap rendah diri gue, stop mellow2 ngga ada co yang mau sama gue ... stop memberikan diri dan hati gue terlalu cepat sama seseorang. Gue mulai melihat diri gue berharga. En itu sesuatu yang nyokap tidak akan pernah bisa kasih ... :)  

A little girl needs her daddy love and acceptance before she can love and accept her husband. Kasih dan penerimaan dari pria pertama dalam hidup seorang wanita (ayahnya) yang bisa membuat a girl become a lady. 

Gue masih inget, ketika gue cerita sama bokap gue, tentang seorang famili yang udeh pacaran lamaaa bgt trus keluarga yang cewek jadi bertanya-tanya ini statusnya mau gimana. En ketika gue cerita itu, bokap langsung bilang dengan nada yang sedikit keras, "O ya jelas! Ngga ada orang tua yang mau anaknya digituin."  When I listened to his words and to HIS TONE ( I knew he meant it ... and I know I'm safe. very safe ...)  :D Gue tau kalo ada cowok yang coba-coba maen-maen sama gue, pacarin gue bertaon-taon tanpa ada kejelasan, my dad will step in and make things right. I don't need to worry. :D 

Ketika gue sadar ini, gue cerita sama Tepen. "Hun, aku yang akan bawa anak-anak kita ke dalam dunia ini. Tapi KAMU dan cuman KAMU yang bisa kasih mereka identitas. Only you can make them a lady and a  man. I cannot ..."   En Tepen tersenyum dengan lebarrrr. :) 

so buat para ibu en mom wanna be, give our husband a chance to learn to be a daddy. Gue ingeeeettt bgt kata-kata bu Marjam di acara KW (komisi wanita). "Ibu-ibu, inget yaa ... para suami kita itu perlu waktu untuk belajar menjadi ayah. Anak-anak kita itu tumbuh di perut kita 9 bulan, jadi kita sudah ada ikatan yang sangat dekat dengan mereka. Tapi tidak demikian dengan suami kita. Jadi kalau suami bantuin ganti popok, biar ngga rapih, mencong-mencong, tetep harus dipuji." 

Give them a chance ...a chance to learn ... kalo anak nangis jangan langsung diambil, biarin saja sang ayah berusaha menenangkan. :p
*gue tau ntar gue kudu sering-sering baca tulisan ini lagi kalo si baby dah lahir hahahaa* :p 

Di mata Tuhan juga peran ayah itu besar sekali. Kalo di liat di PL, siapa yang bertanggung jawab mengajarkan Firman Tuhan? Ayah. Bukan ibu :p  Yang bertanggung jawab memperkatakan firman Tuhan siang dan malam itu tugas Ayah. Mendidik anak-anak di jalan Tuhan itu juga tanggung jawab ayah. Karena pria itu imam di dalam keluarga. :) 

************
Lord, help me to help my husband to be a great daddy. tolong berikan aku kata-kata yang membangun, yang menguatkan bukan yang menjatuhkan. beri aku kesabaran dan ke-fleksibel-an untuk bisa memberi kesempatan kepada suamiku untuk practise fatherhood. Beri aku kebijaksanaan untuk diam dan tidak mengintervensi ketika suamiku sedang mendidik anak-anak. Terus ingatkan aku untuk menghormati suamiku dan tunduk kepadanya sehingga anak-anak juga bisa menghormati ayahnya dan tunduk kepadanya. Sebelum suatu hari kelak, mereka bisa mengenal dan menghormati Bapa di surga dan tunduk kepada-Nya. 

dan tolong aku, untuk terus mengajarkan dan mengatakan kepada anak-anak, "How blessed they are to have a daddy like their daddy ... :)"
Practice to be a good father... :">

Jumat, 12 Agustus 2011

All About You

You are strong....
when you take your grief and teach it to smile
.

You are brave...
when you overcome your fear and help others to do the same.

You are happy...

when you see a flower and are thankful for the blessing.

You love...

when your own pain does not blind you to the pain of others.


You are wise...
when you know the limits of your wisdom.

You are true...
when you admit there are times you fool yourself.

You are alive...
when tomorrow's hope means more to you than yesterday's mistake.

You are growing...
when you know that you are but not what you are becoming.

You are free...
when you are in control of yourself but do not wish to control others.

You are honorable...

when you find your honor is to honor others.

You are generous...
when you can give as sweetly as you take.

You are humble...

when you do not know how humble you are.

You are beautiful...
when you don't need a mirror to tell you.

You are rich...
when you never need more than you have.

You are you...

when you are at peace with who you are not.




Inspiration by rkmittal

Ketika Seorang Ksatria Menangis

Well, ketika mau married Guys, gue yakin semua wanita ketika menikah pasti mengidam-idamkan sosok suami yaangg ... co banget. Mereka pikir, suami mereka akan selalu tegar, beriman teguh, tabah menghadapi godaan, pantang menyerah, selalu berpendirian, selalu tau apa yang akan mereka lakukan. Tapi ketika sosok suami mereka mulai menunjukkan kelemahan, banyak perempuan kaget.

"Loh kok begini?!?! Mana figur pacar yang selalu tau apa yang harus dia lakukan!?!? Mana my hero yang dulu begitu gagah perkasa? Kok ternyata ngadepin tekanan di tempat kerja aja udeh lemes?!

Padahal gals, suami kita itu manusia. Katanya salah satu alasan perceraian yang paling sering adalah mereka menolak untuk menerima bahwa pasangan mereka manusia!! Yang bisa lupa, bisa down, bisa cape, bisa kesel, bisa sedih, bisa nangis, bisa broken ...

Selama married 6 bulan, gue dah pernah liat Tepen kecewa, stress, bingung, pusink, panik, sedih, putus asa, broken ... Pertamanya gue kaget, "Hah? Cowok kok kayak begini?!?!" tapi lama-lama gue belajar bahwa ini salah satu peran gue sebagai istri. Menghibur dan menguatkan. :) Bagian kita lah me-recharge suami kita sehingga besok dia bisa berjuang lagi di tempat kerjanya.

Btw, jadi inget dengan sebuah tulisan yang dulu banget pernah gue tulis. En erhm ... kalo gue ngga salah inget, tulisan ini diinspirasi ama beberapa cowok en salah satunya Tepen. wekekekek :p

***************************
Iih Cowok Kok Nangis??

“Nan ren ku ba ku ba ku ba, bu shi zui ….” *Hai Pria, menangislah, menangislah, menangislah. Itu bukan dosa.* Itu kata Andy Lau. :p Well saya biasanya ngga suka Andy Lau, tapi saya suka lagu itu. Karena saya setuju dengan Andy Lau. Co nangis, so what gitu loh??

Dulu saya sentiment sama co, saya sering ngerasa bahwa masyarakat hanya bersikap tidak adil dan kejam terhadap para wanita. Standart kecantikan yang tidak masuk akal, yang membuat banyak ce begitu sengsara karena mesti diet mati-matian buat mendapatkan ‘body ideal’ bak Angelina Jolie. *tapi yang jelas gue ngga akan mau menukar kehidupan gue dengan kehidupan Angelina Jolie. No waaayyy!!!* Diskriminasi terhadap kaum wanita, blablabla. Sampai saya tidak sadar bahwa sebenernya kaum pria juga menghadapi kejamnya dunia. Standart Maskulinitas yang sebenernya sama sekali ‘ngga jantan’.

Contoh pria yang dibilang macho
Co macho diidentikkan dengan body six packs, tampang sok cool, maniak bola, gonta ganti spare part mobil, kantong tebel, mobil keren, gonta ganti pacar, nge-gym. Well kenyataannya berapa banyak sih co yang bisa begitu?? Jujur guys, saya mengamati cowok2 di sekitar saya en kesimpulan saya dengan sahabat saya adalah, Ternyataaaa semua co samaa …. Perutnya ngga rataaaa *dinyanyikan pake nada Aku Makin Cinta-Vina Panduwinata*. Guys, standart ke-macho-an co menurut dunia, itu sama sekali ngga macho. Serius.

Salah satu dari banyak pantangan yang haram dilakukan oleh para co ‘macho’ adalah meneteskan air mata alias menangis. Katanya co hukumnya haram untuk menangis. Co harus tegar. Cuman ce yang menangis. Menangis itu tanda kelemahan.

Guys, kalo emank menurut Tuhan co itu tidak perlu menangis, Tuhan ngga akan kasih kalian air mata. Serius. Para co tidak mengeluarkan ASI kan ?? Kenapa? Karena menurut Tuhan, co ngga perlu ASI, co tidak akan pernah menyusui, so kalian tidak butuh ASI. Buat Tuhan itu hal mudah untuk mendesign tubuh kalian supaya tidak perlu mengeluarkan ASI, so itu hal yang sama mudahnya buat Tuhan untuk merancang kalian tidak mengeluarkan air mata. Tapi Tuhan tetap memberikan air mata buat para co …. Karena buat Tuhan, tidak ada yang salah dengan seorang pria yang menangis.

Saya pernah menyaksikan beberapa pria menangis di depan saya. Ada yang saya bikin nangis *yah waktu itu saya masih SD, en co itu nangis karena kalah berantem sama saya :p Bukan karena cintanya saya tolak. Wekekekek*, beberapa karena alasan pribadi lainnya, en beberapa karena dijamah Tuhan. Saya menghargai para co yang berani untuk menangis *dengan alasan yang jelas tentunya*.

Beberapa co yang pernah deket dengan saya punya hati yang lembut. Dari luar mereka mungkin keliatan sombong, keras, cuek, tapi sebenernya jauh di dalam mereka punya hati yang lembut. Kadang-kadang para co inilah yang cukup menderita. Coz mereka takut ditertawakan oleh dunia kalo ketauan berhati lembut. Krn itu mereka menggunakan banyak cara untuk melindungi hati mereka, diri mereka. Dan kadang guys, justru hal itu yang membuat saya sedih. Kenapa kau harus menyembunyikan dirimu, hatimu dengan topeng seperti itu?? Karena supaya mereka bisa ‘cocok’ dengan standart ke-macho-an dunia, mereka merubah diri mereka, merubah hati mereka. Sedih tau ngeliatnyeee!!!

Guys, tau kah kalian bahwa Tuhan Yesus yang adalah co tulen 1000%, co paling macho, co paling co yang hidup di dunia ini itu adalah seorang yang berhati lembut?? Taukah kalian bahwa ayat terpendek di dalam Alkitab itu berbunyi “Jesus wept” (maka menangislah Yesus) Yohanes 11:35. Ayat terpendek di Alkitab tidak berbicara tentang keperkasaan Allah, kehebatan Allah, tapi justru tentang sesuatu yang dianggap tabu oleh dunia. Jesus wept. Allah menangis. Sang Pria sejati, Allah pencipta seluruh semesta, seluruh galaksi, Allah yang menciptakan Singa, Harimau, Macan, Buaya, Gajah, pencipta dari orang yang menciptakan Rambo, Superman, Batman, Hulk, Goggle-Five, Ksatria Baja Hitam, MENANGIS. Iya. Jesus wept.

Guys, saya tidak menyuruh kalian menangis sebanyak-banyaknya supaya makin mirip dengn JC, KAGAKKK …. Tapi saya rindu, para Pria Sejati Allah belajar tentang manhood bukan dari prinsip dunia, tapi dari Jesus, Sang Pria Sejati.

Kalian merusak diri kalian sendiri kalo kalian mengukur diri kalian pake prinsip dunia. Berusaha jadi macho pake standart dunia. Berharap dengan begitu bisa menarik banyak ce, duh guys. Serius. Itu cara kuno. Ngga gaul.

Apakah yang seperti ini yang benar-benar macho? Bukan!!

Kalo kalian mo jadi Pria Sejati, belajarlah dari Alkitab, belajarlah dari Allah sendiri. Minta supaya Tuhan menggantikan konsep yang salah yang selama ini kalian pegang dengan pikiran yang baru dari Allah.

Guys, dunia kita butuh banyak Pria Sejati. Pria yang belajar dari Sang Pencipta.
Pria yang mencerminkan citra Allah, yang punya hati Bapa.
Pria yang mengerti bahwa kekuatan yang sejati itu bukan datang dari latihan barbell di Gym tapi dari lutut yang berdoa di hadapan Allah.
Pria yang mengerti bahwa cinta yang sejati didapat bukan dari mengobral kata-kata manis tapi dari sebuah komitmen dan kerelaan untuk berkorban.
Pria yang mengerti bahwa kepintaran yang sejati tidak didapat dari buku-buku maupun pengalaman hidup tapi semata-mata hikmat dan anugerah dari Allah.

Pria yang mengerti bahwa keberhasilan dalam hidup tidak ditentukan dari seberapa banyak keringat yang diteteskan, seberapa keras dia berusaha tapi keberhasilan itu didapat semata-mata berkat Tuhan.

Pria sejati bukan pria yang bisa hidup independent, tapi justru pria yang berani ‘dependent’ pada Allah.

Pria sejati bukan pria yang sanggup menyelesaikan semua masalah, tapi pria yang berani mengakui bahwa dia tidak bisa hidup tanpa Allah.


Guys, kalo kalian ingin menjadi Pria yang macho, co yang co bangeeettt, datanglah pada Allah. Dia rindu dan sudah menunggu lama untuk mengubah kalian menjadi Pria yang segambar dan serupa dengan Dia. :)


China , 25 Oktober 2006

Ini baru pria macho! Deket sama Tuhan! :)



Copyright by Tuhan Masih Menulis Cerita Cinta

The Lord's Prayer (Doa Bapa Kami)

This is in two parts, The prayer ( in blue type ) and GOD ( in red type) in response. 


Our Father Who Art In Heaven.
Yes?

Don't interrupt me. I am praying.
But -- you called ME!

Called you?
No, I didn't call you.
I am just praying.
Our Father who art in Heaven.

There -- you did it again!

Did what?
Called ME.
You said,
'Our Father who art in Heaven'
Well, here I am.
What's on your mind?

But I didn't mean anything by it.
I was, you know, just saying my prayers for the day.
I always say the Lord's Prayer.
It makes me feel good,
kind of like fulfilling a duty.

Well, all right.
Go on.

Okay, Hallowed be Thy Name . .
Hold it right there.
What do you mean by that?


By what?

By 'Hallowed be thy name'?

It means, it means . . good grief,

I don't know what it means.
How in the world should I know?
It's just a part of the prayer.
By the way, what does it mean?

It means honored, holy, wonderful.

Hey, that makes sense.

I never thought about what 'hallowed' meant before.
Thanks.
Thy Kingdom come,
Thy will be done,
on earth as it is in Heaven.

Do you really mean that?

Sure, why not?

What are you doing about it?


Doing? Why, nothing, I guess.

I just think it would be kind of neat if you got control,
of everything down here like you have up there.
We're kinda in a mess down here you know.

Yes, I know;
but, have I got control of you?


Well, I go to church.

That isn't what I asked you.
What about your bad temper?
You've really got a problem there, you know.
And then there's the way you spend your money --
all on yourself.
And what about the kind of books you read?


Now hold on just a minute!
Stop picking on me!
I am just as good as some of the rest of those people at church!

Excuse ME.
I thought you were praying
for my will to be done.
If that is to happen,
it will have to start with the ones
who are praying for it.
Like you -- for example.


Oh, all right. I guess I do have some hang-ups.
Now that you mention it,
I could probably name some others.

So could I.

I haven't thought about it very much until now,

but I really would like to cut out some of those things.
I would like to, you know, be really free.

Good.
Now we're getting somewhere. We'll work together -- You and ME.
I'm proud of You.


Look, Lord, if you don't mind,
I need to finish up here.
This is taking a lot longer than it usually does.
Give us this day, our daily bread.

You need to cut out the bread.
You're overweight as it is.

Hey, wait a minute! What is this?
Here I was doing my religious duty,
and all of a sudden you break in
and remind me of all my hang-ups.

Praying is a dangerous thing.
You just might get what you ask for.
Remember,
you called ME -- and here I am.
It's too late to stop now.
Keep praying. ( . . pause . )
Well, go on.


I'm scared to...
Scared? Of what?

I know what you'll say.
Try ME.

Forgive us our sins, as we forgive those who sin against us.
What about Ann?

See? I knew it!
I knew you would bring her up!
Why, Lord, she's told lies about me, spread stories.
She never paid back the money she owes me.
I've sworn to get even with her!

But -- your prayer --
What about your prayer?


I didn't -- mean it.

Well, at least you're honest.
But, it's quite a load carrying around all that bitterness
and resentment isn't it?


Yes, but I will feel better as soon as I get even with her.
Boy, have I got some plans for her.
She'll wish she had never been born.

No, you won't feel any better.
You'll feel worse.
Revenge isn't sweet.
You know how unhappy you are --
Well, I can change that.


You can? How?

Forgive Ann.
Then, I will forgive you;
And the hate and the sin,
will be Ann's problem -- not yours.
You will have settled the problem
as far as you are concerned.


Oh, you know, you're right.
You always are.
And more than I want revenge,
I want to be right with You . . (sigh).
All right all right . .
I forgive her.

There now!
Wonderful!
How do you feel?


Hmmmm. Well, not bad.
Not bad at all!
In fact, I feel pretty great!
You know, I don't think I will go to bed uptight tonight.
I haven't been getting much rest, you know.

Yeah, I know.
But, you're not through with your prayer are you? Go on.


Oh, all right.
And lead us not into temptation,
but deliver us from evil.

Good! Good! I will do that.
Just don't put yourself in a place
where you can be tempted.


What do you mean by that?

You know what I mean.

Yeah. I know.

Okay.
Go ahead. Finish your prayer.


For Thine is the kingdom,
and the power,
and the glory forever.
Amen.

Do you know what would bring me glory --
What would really make me happy?


No, but I would like to know.
I want to please you now.
I've really made a mess of things.
I want to truly follow you.
I can see now how great that would be.
So , tell me . . .
How do I make you happy?

YOU just did.

Kamis, 11 Agustus 2011

Batasan Dalam Berpacaran

Bagi yang mau berpacaran ato sedang berpacaran hendaknya membaca tulisan ini :-)


BATASAN DALAM BERPACARAN
Ini sepertinya pertanyaan wajib dalam session LSD (Love Sex Dating). Gue dah ikut sesi LSD dari sejak kelas 2 SMP. Itung-itung dah lebih dari 5-6 kali gue ikutan sesi LSD. En pastiii deeeh ada pertanyaan ini!! Mulai dari gue di Jakarta, Surabaya, balik Jakarta lagi, sampe di China pun, ini pertanyaan wajib keluar.

Ada banyak jawaban yang diberikan. Tapi sejujurnya ngga ada satu jawaban pun yang memuaskan gue en memuaskan para penanya. :p Kenapa? Karena buktinya tiap tahun pertanyaan itu keluar lagi dan lagi dan lagi!!

Menurut gue, pertanyaan itu salah. Karena pertanyaannya salah ngga heran kalo jawabannya tidak menyelesaikan masalah.

Kenapa menurut gue pertanyaan itu salah?!

Tata bahasa dari pertanyaan itu bener sih (wekekeke. Dasar guru bahasa :p), tapi MOTIVASI di balik pertanyaan itu yang salah. Kenapa gue ampe berani bilang itu salah?

Jawab dengan jujur guys, kenapa pertanyaan itu selalu muncul di benak kita? Karena kita ... pengen bermain-main sedekat mungkin dengan jurang dosa, Kita pengen bermain-main dengan dosa tapi kita MENOLAK untuk dikatakan berdosa (padahal emank kita dosa).

Contohnya. Kalo ada pembicara yang bilang, "Oh batasan dalam pacaran ngga boleh sampe intercourse atau berhubungan seks!!"

Kita bilang, "Okay. Kita ngga sampe intercourse. Cuman petting aja. Ngga sampe masuk kok. Ngga dosa kan?!"

Lalu batasannya diperketat, "Petting juga ngga boleh. Ngga boleh sampe buka baju!!"

Kita bilan lagi, "Okay, kita ngga buka baju. Tangan aja yang masuk. Baju ngga kebuka. Ngga dosa donks!"

*nah loh ... mau bilang apa guys?!?! :p*

Kalo dibilang, "Ngga boleh cium bibir."

Kita bilang, "Okay, ngga cium bibir. Cuman cium tangan, cium leher, cium kuping, cium mata, dan cium-cium yang laen. Yang penting ngga cium bibir kan?! Gue ngga cium bibir. Ngga dosa donks! Boleh donks ...."


Guys, kata temen gue, maling itu biasanya lebih pinter daripada polisi. Kita anak muda, punya segudang alasan buat ‘mengakali’ peraturan-peraturan yang ada. Akui aja, kita tuh paling pinter buat cari-cari celah untuk tetap melakuka dosa, tapi ngga keliatan dosa. Dulu tuh ye, gue paling pinter cari alasan buat hal-hal begini.

Waktu gue pacaran ama mantan gue, gue tetapin peraturan. Kalo duduk jaraknya mesti 2 tegel. Nah loh. Tapi tetep aje, gue bisa berdosa dalam batasan-batasan gue. Gue sih ngga ngelanggar tapi akal kadal gue nemuin celah-celah dari batasan itu en gue pakelah celah-celah itu buat memuaskan hawa nafsu gue.

So guys, menurut gue, pertanyaan itu salah karena sebagian besar motivasi dari penanya (baca : kita) adalah mencari kesempatan untuk berbuat dosa. Kalo kita ngomongin batasan, dibikin batasan seketat apapunnnn kita tetep bisa mencuri-curi kesempatan kok. Kayak gue dulu. >.<

“biarlah berakhir kejahatan orang fasik, tetapi teguhkanlah orang yang benar. Engkau yang menguji hati dan batin orang ya Allah yang adil” (Amsal 7 : 9)

Guys, Tuhan tuh ngga liat peraturan kita. Tuhan liat hati kita … Tuhan menguji hati bukan menguji peraturan.
“Setiap jalan orang adalah lurus menurut pandangannya sendiri, tetapi Tuhanlah yang menguji hati.” (Amsal 21 : 2)
Kita mungkin mengira banyaknya peraturan kita, ketatnya batasan kita itu yang membuat kita kudus di hadapan Tuhan. Nope. Yang membuat kita kudus di hadapan-Nya itu cuman darah anak-Nya yang kudus dan menyucikan kita. Yang bisa menjaga kita tetap kudus itu cuman Allah Bapa, Allah Putra dan Allah Roh Kudus. Karena itu semestinya pertanyaan kita bukan, “Apa batasannya?”, tapi “Kalo gue begini apakah Babe senang?”, “Kalo gue lakukan ini/ kalo gue membiarkan pacar gue melakukan ini, apakah Yesus yang sudah mati buat kita tersenyum?” Orientasi kita bukan lagi peraturan, batasan, boleh tidak boleh, tapi apakah ini menyenangkan hati Tuhan?

Mungkin yang lebih konkrit, sebelon kita melakukan sesuatu dengan pacar kita, coba bayangkan dulu. Kalo di ruangan itu ada ortu kalian dan ada camer alias calon mertua kalian, berani ngga kalian lakukan itu?!?! Kalo tidak, berarti jangan dilakukan!! :p

Loh Grace, ntar jaddii jaimmm dan kaku banget donkss. Guys, gue termasuk org yg percaya bahwa keintiman fisik itu seharusnya seimbang dengan tingkat komitmen. Kita mulai cium jidat dan cium pipi setelah kita tunangan. Hugging, erh sangat jarang. Gals (ce-ce perhatikan yah), buat kita, hugging atau memeluk itu suatu tindakan yang tidak erotis. Betul tidak? :p Kita biasa peluk sana sini. Tapi tanpa kita sadari, bagi pacar kita, itu bisa jadi sangat erotis. Kenapa? Coz ketika kita memeluk dia, bagian dada kita nempelll … So be careful with this. Apa yang buat kita ngga papa belon tentu okay buat pacar kita.

Setelah menikah guys, loe bisa lakukan sepuasnya deh. You have a lifetime to kiss, to hugz and to do whatever you want to do with your husband/wife! Malah Tuhan akan MEMERINTAHKAN loe utk berhubungan seks setelah loe menikah!! : p So, waktu pacaran yang cuman beberapa bulan-tahun itu ngga ada apa-apanya dibanding dengan berkat yang Tuhan mau kasih setelah kalian menikah.

So guys, save the best for your marriage. Jangan kompromi.. don’t … Please don’t … Jangan main-main dengan dosa. Jangan bertanya, batasannya apa? Tapi tanyalah, kalo gue begini, ini menyenangkan Tuhan atau tidak? Akankah gue berani melakukan ini kalo Tuhan Yesus, Allah Bapa dan seluruh surga melihatnya? Akankah gue berani melakukan ini kalo ortunya en ortu gue ada di sini?

Kalo uda resmi gini kan enak mau ngrangkul, nyium, ngapain aja bebas hihihi




Copyright by Tuhan Masih Menulis Cerita Cinta

Rabu, 10 Agustus 2011

Pentingkah Pacaran Sewaktu Kuliah?

Pentingkah pacaran sewaktu kuliah? Hmm, pasti ada yang bilang "penting dong", "penting lah", "penting banget", apalagi yang kuliahnya di luar kota, jawabnya "kan kita butuh kasih sayang semenjak jauh dari rumah", "mumpung kos bisa bebas pacarannya".

Saat saya belum kuliah, saya mikir wah pasti nanti kuliah saya sibuk kuliahnya karena saya ambil 2 jurusan, eh ternyata pas dijalanin halah ternyata banyak waktu kosong jg... dan setelah menjalani kuliah selama beberapa bulan akhirnya mikir juga wah enak juga kalo punya pacar (awal-awal kuliah kan masih pada ndeso klo yang dateng dari daerah, ciri-cirinya: tampang masih culun, sok ngganteng, suka pergi-pergi ke mall, suka mimisan ngliat zewek... ngiler lah minimal... wkekekeke...).

Oke, kenikmatan kuliah dibahasnya laen kali aja ya sambil nanti saya cerita pengalaman kuliah saya yang cukup komplit... :)

Nah bagi Pria/Wanita yang baru kuliah ato lagi kuliah dan sedang ato akan mencari pasangan(saya lebih suka nyebut pasangan daripada nyari zowok, nyari zewek karena kesannya klo pasangan itu kita lebih serius sama dia), saya kasih enak dan ngga enaknya ya.

Enaknya kalo punya pasangan:
  1. Ada yang merhati'in
  2. Ada yang bisa diajak sayang-sayangan (halah, apa ini bahasanya?! :-D )
  3. Harga diri naek karena dikira laku (ngga sia-sia dateng jauh-jauh dari daerah, apalagi dapet yang cakep, wkekekeke)
Hmm, apalagi ya enaknya... mungkin anda bisa nambahin sendiri ntar karena pengalaman orang beda-beda hehehe... :-)

Dan kita ngga masuk ke ngga enaknya kalo punya pasangan:
  1. Pertemanan kita terbatas (berlaku bagi yang punya pasangan yang posesif), inget lho kita kuliah itu adalah ajang untuk memperbanyak pertemanan kita karena nanti saat kerja pertemanan itulah yang sangat berguna ato istilahnya networking.
  2. Bisa bikin ngga konsen ato ngga fokus kalo lagi ribut di saat masa-masa krusial kuliah seperti lagi ujian dan skripsi yang ujungnya akan berdampak ke nilai IPS dan IPK kita.
  3. Bagi yang finansialnya pas-pasan dan masih dari orang tua itu bisa berdampak dengan anda bisa menjadi semakin kurus karena pada dasarnya Pria gengsi'an untuk selalu mbayarin pasangannya (untuk ini smoga anda mendapat pasangan yang pengertian bahwa uang selama anda kuliah itu dari orang tua jadi harusnya anda ngga selalu harus mbayarin dia, klo uda jadi istri sih ngga apa-apa, ya kan? :-) Kalo pasangannya ngga ngertian gimana? Wah siap-siap aja anda ganti nama jadi Mr/Mrs Skele... Skeleton karena kurus ngga ada fulus buat makan wkekekeke...)
Dan inget lho, godaan terbesar pacaran selama kuliah bagi yang dari daerah adalah hawa nafsu. Kenapa? Karena anda tinggal di kos dan di kos'an ngga ada yang memperhatikan anda jadi anda bebas mau ngapain aja... banyak kok yang akhirnya dari pacaran jadi langsung married karena kecelakaan dengan alesan sebagai pembuktian cinta, terlena karena lagi engkoh-engkohan dan adek-adekan wkekekeke...

Anda harus inget para Pria bahwa saat pacaran itu karakter kalian diuji, apakah kalian memiliki seorang karakter Pria yang benar, benar disini adalah memiliki persepsi bahwa jika dia memang pasangan anda maka anda akan bener-bener menjaga hubungan kalian agar tidak cemar dari hawa nafsu tersebut (klo masih pacaran kan kalian belum memiliki hak milik atas pasangan anda, anda itu masih masa trial, kalo anda merasa cocok maka anda harus membelinya dengan cara meminta kepada orang tua pasangan anda untuk menyetujui anaknya menikahi anda).

Anda juga harus inget para Wanita bahwa Pria pintar memakai logika mereka untuk memanipulasi emosi anda (kan ada yang bilang Wanita itu lebih mengandalkan emosi daripada logika), dan yakinlah jika Pria tersebut calon suami anda kelak maka dia akan setia kepada anda tanpa embel-embel meminta bukti bahwa anda mencintai dia (bukti cinta bisa dilihat dari perlakuan kita kepada pasangan kita), jadi hati-hati jangan terjebak sama jebakan batman hawa nafsu... kan ntar anda juga yang rugi... :-)


Jadi, pentingkah pacaran sewaktu kuliah? Jawaban saya kembalikan kepada anda.  :-)

A Prayer for a Life Partner

Mau sharing aja dari apa yang saya dapat dari Tuhan Masih Menulis Cerita Cinta, doa dari seorang pria kepada Tuhan'nya dalam pencarian pasangan hidup...



Few months ago, I thought that I will never need to pray like this again...
But God proved me wrong...
The situation now forced me to start from zero again...
And I start with this prayer...

Dear God in heaven...
Holy is Your name...
Thank You for raising me up until this day...
I have been very blessed to be able to know You, to be saved by You,
And I'm thankful for whatever I endure in this world so far...
Both the good and the bad...
Because I believe that whatever happened, it was Your plan...

(Submissiveness)
Dear God...
Today, let me utter this cry, this hope...
God, this is my prayer...
If this is Your will, let it be done in Your time...
But if it is not, please show me Your ways...

(My needs)
God, You know my need of a life partner, someone, just one woman, to be my wife...
I need someone with whom I will build a family that will serve You everyday... (Joshua 24:15)
I need someone that when we both together, we will be more effective to serve You... (Ecclesiastes 4:9)
Since the beginnings You've said that it is not good for man to be alone (Genesis 2:18)
And You know inside out the every reason why it is not good for me to be alone...
The passion to relate with the opposite gender that You have installed in me is so strong...
I don't want to burn in passion like what Your apostle Paul advised us... (1 Corinthians 7:9)
Because love is as strong as death... (Song of Songs 8:6)

(My requests)
Your servant is weak and tired Lord...
I'm tired of the searching process that I have endured since many years ago...
I don't want to divide this heart of mine to someone not of Your choice anymore...
Therefore, please Lord, if possible, that the next one will be the final one...

The one that You have provided for me...
The one who fears You and put You as number one and I'm number two... (Proverbs 31:30)
The one who can accept me as what I am...
The one whom I will love for the rest of my life as You have love the church... (Ephesians 5:25-31)
The one who will love me back in return... (Ephesians 5:22-24)

She may or may not known to me at the moment...
But when we meet...
Tell me Lord...
Let me know that she is Your choice for me...
Tell her Lord...
Let her know that I am Your choice for her...
Let the feelings towards each other grow...

(My worries, about myself)
But God...
I come with my own family background, my character, my vision, my self...
I want to be a university lecturer in the future... will she be able to accept that?
I have many very bad characters... will she be able to accept that?
Can she accept me as what I am...?

God, I still have many other reasons to worry...
And I'm really worried...

(My worries, about her)
God...
I hope that I can find a wife of noble character, but who can find her...? (Proverbs 31:10)
She will also carries her family background, her character, her vision, her self...
Will her vision be compatible with mine...?
I think I'm tolerable enough, but can I fully accept her character as she is...?
Am I strong enough to accept her as what she is...?

God, I still have many other reasons to worry...
And I'm really worried...

(Lessons learned...)
But God...
You have allowed me to learn the process of a relationship with all those that I've endured...
You have been with me always...
During all the happiness and all the bitterness...
I have learned that it takes more than just feelings towards each other...
It also takes more than just sacrifices...
And therefore I should not worry too much about all those things...
Because I know, You will always be with me...
And that without Your intervention, all relationship will not succeed...
This time, we will always keep you in our plan...

(The Hope...)
So please God...
When You finally let me meet her...
Let our future relationship ends up in a firm decision of marriage...
And our marriage receives Your favor... (Proverbs 18:22)

On that day, I will say to her:
"You are bone of my bones and flesh of my flesh" (Genesis 2:23)
"Now, let both of us do great things for Him in the future..."

(Closing statements...)
Finally, don't worry God...
You will still be number one and she will be number two...
And I believe that she will be fine with that =)

In Jesus name I've prayed...
Please answer this prayer in Your time...
And give Your servant a heart patient enough to wait...
And let her know of this prayer too...
Thank You...
Amen...



Copyright by
Bro Steven Halim

Cara Ampuh Meminta Maaf

Waks ... aneh banget sih, minta maaf aja kok perlu belajar. Yang natural aja deh ... mengalir aja deeehh. Toh yang penting udeh bilang, "Maaf". Selesai toh?

Well, ini lah salah satu masalah dari bangsa kita. Kita ini bangsa 'pemaaf' tapi saking 'pemaaf'nya, jadi tidak pernah belajar dari kesalahannya. Itulah sebabnya, permintaan maaf kita sering kali cuman jadi basa-basi semata-mata. En akhirnya, tidak ada luka yang benar-benar disembuhkan dan hubungan yang dibereskan.

Ada beberapa hal yang perlu dipelajari ketika minta maaf.
1. Posisi ketika minta maaf 
Adik saya yang paling kecil, tuna rungu (tapi jangan salah dd gue ganteng loh!! :p kayak artis korea hahaha) Trus karena dia juga sudah mulai gede, pernah gue tanya ama dia, "Kamu nanti pengen punya istri orang normal atau orang tuna rungu?"

Mulanya dia angkat bahu en ngga mau jawab. Tapi trus dia bilang kira-kira begini, "Kata temen-temen yang sudah menikah, kalo sama anak tuna rungu lebih enak. Karena kalo berantem kalo minta maaf, pasti tepuk bahunya baru bilang, 'Aku minta maaf ya'. Kalo sama orang normal ngga usah begitu. "

Guys, anak-anak tuna rungu di Indo biasanya belajar membaca bibir bukan pake bahasa isyarat. Jadinya kalo ngomong mesti berhadap-hadapan. en mereka harus saling menatap baru bisa ngerti, org satunya ngomong apa. Waktu kita ngobrol itu gue belon married. So gue ngga gitu ngerti apa hubungannya berhadap-hadapan dengan minta maaf dengan pernikahan yang lebih baik!?!?!

But setelah gue married, gue baru ngerti. Seringkali sebagai orang 'normal', gue ngga minta maap dengan proper. Alias cuman sambil lalu doank, sambil memalingkan muka, kadang sambil nyapu bilang, "Maap ya." Selesai! Gue dah minta maaf toh?!!? Toh Tepen bisa denger. Gue kan ngga perlu berhadap-hadapan. BUT THAT'S WRONG!!! Itu sama sekali ngga menyelesaikan masalah.
Karena gue bisa banget bilang, "Maap ya" hanya untuk :
1. Basa-basi
2. Biar masalah cepet 'selesai'
3. Biar gue bisa ngelanjutin kerjaan gue yg tertunda.

Untungnya biasanya permintaan maap seperti itu selalu DITOLAK sama Tepen. :p Dia selalu mau, kalo kita bertengkar, kita duduk bersebalahan, liat-liatan, en baru ngomong masalahnya apa.

You know what, ketika begitu, duduk sebelah-sebelahan en saling ngeliat, kalo akhirnya kata "Maap ya" keluar itu jauh lebih tulus en bener-bener dari hati. Waktu itulah gue inget kata-kata Yahya, dd gue. Iya ya, bener. Kalo mau minta maaf mesti menyentuh dulu, mesti liat wajahnya dulu, ketika akhirnya kata maap itu keluar, itu bener-bener minta maap dan bukan sambil lalu. Coz ketika loe berhadapan muka dengan muka en loe masih sebel ama org itu, loe bakal susah banget untuk bilang, “Maap ya”


2. Jangan hanya katakan, “MAAP YA”
Kita berdua saat teduh dengan buku saat teduh utk pasangan. Yang menarik adalah ketika 1 hari yang dibahas adalah forgiveness. Penulis buku itu, David Ferguson menulis begini

“I’ve discovered that saying ‘I was Wrong’ is much better than ‘I am sorry’. Saying the word wrong conveys more personal responsibility, remorse and repentance. The word confess means “to agree with God that what I’ve been doing is wrong.”

(Saya baru menemukan bahwa mengatakan, “Aku salah” lebih baik daripada “Maafkan aku”. Mengatakan kata “SALAH” artinya mengakui tanggung jawab pribadi, penyesalan dan pertobatan. Kata mengakui artinya setuju dengan Tuhan bahwa apa yang saya lakukan itu salah.)

Wow … dalem kan. Selama ini kita cuman berhenti di kata, “Maap ya”, tapi kita ngga berani maju lebih lanjut dengan memikul tanggung jawab. “Gue salah”. Gue en Tepen malah biasanya dilanjutkan … “Maap, hun, aku salah. Tadi aku ngga semestinya bicara kasar sama kamu. Aku salah karena aku banting pintu. Aku salah karena aku ngga menghargai kamu.”

Bilang begitu … BERAT BGT … tapi itu menyembuhkan. Itu menyembuhkan Tepen karena dia tau bahwa gue tau apa yang menyebabkan dia sedih. En itu menyembuhkan gue, karena gue jadi sadar di bagian mana gue salah!!


3. Selangkah lebih lanjut. Lanjutkan dengan. “Will you forgive me?”
Setelah kita ngaku salah dan salahnya dimana , selanjutkan kita mestinya tanya, “Will you forgive me?”
Masih dari buku yang sama

Next, I must ask the question. “Will you forgive me?” this brings closure to the issue. The vulnerability is takes for me to ask this question demonstrates my humility and it also challenges Teresa with her decision to forgive.

(selanjutnya, saya harus bertanya “Maukah kamu memaafkan aku?”, ini membawa penutupan pada masalah. ) En … gue susah menerjemahkan kalimat berikutnya hahaha. Pokoknya intinya, ketika kita mengatakan itu, itu membuat kita jadi keliatan ‘mudah diserang’ en itu menunjukkan kerendah hatian kita en sekaligus juga menantang Teresa untuk memaafkan.

Ini mungkin kalimat yang HAMPIR TIDAK PERNAH KELUAR ketika kita minta maaf. :p Karena tanpa sadar kita berpikir, “Kalo gue dah minta maaf, maka loe HARUS memaafkan gue. Kan gue dah minta maaf. Loe mau apalagi?”

But itu salah guys. Ketika kita berpikir begitu, kita juga ngga tulus … Kita harus merendahkan diri kita, mengakui bahwa kita salah, en memohon kesediaan orang yang kita sakiti untuk memaafkan kita. Itu baru bener-bener minta maap.

BERAT?? Banget. Tapi itu menyembuhkan. Berkali-kali dalam konflik gue dan Tepen, ketika kita minta maaf dengan posisi yang tepat, mengakui kesalahan kita en selanjutnya memohon supaya Tepen memaafkan gue or vice versa, ketika akhirnya kita keluar, we’re done. Kita udeh selesai. Ngga ada lagi rasa amarah yang dipendam. Ngga ada lagi rasa sakit yang diungkit.

Ini berat tapi itu menyembuhkan. Wanna try?
(sumber : The One Year Devotions for Couples. David & Teresa Ferguson)



Copyright by Tuhan Masih Menulis Cerita Cinta